Penyuluhan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Didesa Lamunre Tengah, Patut Diapresiasi.

Luwu-dinamisnews-online.com

Optimalisasi Pemanfatan Pekarangan merupakan stimulus positif bagi masyarakat secara luas, serta upaya tersebut mengajak masyarakat untuk berkreasi dalam hal memanfaatkan pekarangan rumahnya, hal tersebut bertujuan untuk mempercepat dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat.

Dengan adanya anjuran pemanfaatan pekarangan sangatlah tepat untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga, mengingat selama ini pekarangan belum dimanfaatkan secara optimal, Padahal pekarangan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan dalam memperbaiki gizi keluarga sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.

Manfaat program tersebut sangat besar, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi lemah, Untuk itu, Pemerintah Desa Lamunre tengah, kecamatan Belopa utara, kabupaten Luwu, mengadakan penyuluhan optimalisasi pemanfaatan Lahan pekarangan rumah untuk ditanami, kegiatan tersebut diadakan pada jumat 29/12/2023 didesa Lamunre tengah.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat untuk membentuk pola konsumsi pangan yang baik.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah stakeholder yaitu camat belopa utara, babinsa BPD desa lamunre tengah, Tokoh masyarakat, pendamping desa dan pendamping lokal desa Lamunre tengah, dan sejumlah masyarakat desa Lamunre tengah.

Kepala desa Lamunre tengah yang akrab di sapa Suradi DM. Dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah, dalam upaya meningkatkan minat masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk ditanami berbagai macam tanaman seperti sayur dan buah.

“Pemanfaatan pekarangan tersebut juga sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat desa” Ungkap kades.

“untuk tahun kedepan dana desa Lamunre tengah akan bertambah, sehingga sebagian dana tersebut bisa digunakan untuk program ketahanan pangan” lanjut kades

Lebih jauh, (kades Lamunre tengah/red) juga mengungkapkan bahwa dihimbau kepada seluruh masyarakat desa, jika ada keluhan masyarakat tolong disampaikan langsung kepada kepala desa. Tutup kades.

Acara tersebut dibuka oleh Camat belopa utara, dirinya (camat belopa utara/red) sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, sebab antusias kades sangat luar biasa dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah, sebab sebelumnya dirinya juga menerapkan pemanfaatan lahan pekarangan dirumahnya untuk menanam berbagai macam sayur-sayuran.

Dalam kegiatan tersebut, salah satu pemateri yang akrab di sapa, Sudarmin S. Pi.,M.E. kabid holtikultura dinas pertanian luwu, mengungkapkan, jika dirinya sangat banyak melakukan penyuluhan diberbagai tempat yang terdiri dari beberapa desa dikabupaten luwu, hal tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menanam secara berkelanjutan.

Ditambahkannya, Dalam penjelasannya, dirinya memberikan contoh, bahwa program pemanfaatan lahan tersebut sebagai bentuk dan cara masyarakat dalam menghemat perbelanjaan, yang tadinya akan dibelanjakan sayur, namun ketika masyarakat sudah menanam sayur, maka ekonomi masyarakat akan lebih hemat, apatahlagi harga cabe saat ini melambung tinggi, bahkan jika hasil tanaman masyarakat itu banyak, maka dijual dipasaran, di samping itu, adanya program pemanfaatan lahan tersebut bertujuan menghindari sayur yang di jual di pasaran yang diduga banyak kandungan pestisida, yang nantinya akan berdampak kepada gizi buruk yang akan meningkat ditengah masyarakat.

“maka dengan adanya pemanfaatan lahan tersebut dapat mengurangi adanya gizi buruk yang ada dimasyarakat”.ucap Sudarmin.

Dalam pemaparan materi tersebut, Dirinya (Sudarmin/ red) sempat membagikan bibit cabe sebanyak 15 sacet atau sekitar 15.000 pohon jika ditanam. Tutupnya.

Dilain sisi, Mustajab. S.P yang juga pemateri kedua dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan upaya untuk menghindari sayuran yang mengandung pestisida yang banyak di jual dipasaran.

Dalam uraiannya, pemateri sempat menawarkan diri, agar masyarakat dapat mengundangnya saat menanam secara tehnis, agar tanaman tersebut dapat sehat dan subur dalam pengelolaannya, dilain sisi dirinya (mustajab/red) menawarkan ke sejumlah masyarakat yang hadir untuk menanam semangka tanpa biji, untuk pengembangan ekonomi masyarakat, sebab semangka tersebut harganya sangat mahal, perkilonya bahkan mencapai Rp. 10.000. Tutupnya. (SR)

banner 468x60

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *