Manajemen Pendidikan Di SMP Negeri 1 Belopa Patut Di Apresiasi.

Luwu-dinamisnews-online.com

Pada era yang serba canggih ini, pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu, bahkan pemerintah telah mewajibkan warga negaranya untuk memperoleh hak pendidikan selama 12 tahun dan disarankan lebih dari itu.

Secara sederhana, pendidikan dapat menjadi sarana individu supaya dapat terhindarkan dari kebodohan, semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang akan didapatkan.

Pendidikan dalam konteks formal yang terdapat di sekolah, merupakan hal yang membutuhkan komunitas secara struktural dan terdapat manajemen yang sistematis dalam mewujudkan pembentukan akhlak para peserta didik dan proses memanusiakan manusia.

Awak media ini menemukan adanya sejumlah manajemen yang patut diapresiasi di SMP Negeri 1 Belopa, pasalnya, sejumlah manajemen tersebut merupakan mata rantai untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan berkualitas.

Di temui beberapa waktu lalu Nurhidayah sapaan akrab wakasek kesiswaan mengungkapkan adanya penerapan pendidikan dalam bentuk nyata yang diterapkan di SMP Negeri 1 belopa berupa, “pada setiap paginya para guru piket dan beberapa guru lainnya wajib berdiri di depan gerbang sekolah untuk menjemput para siswa saat masuk sekolah, hal tersebut bertujuan untuk membangun keakraban antara murid dan guru”.

Foto : guru dan siswa dalam penjemputan di pintu gerbang sekolah.

 

Ditambahkannya, bahwa para pengurus osis yang memeriksa tas siswa dengan tujuan untuk kedisiplinan dan pelayanan pendidikan serta melihat sistem kedisiplinan dan kerapian pakaian siswa, penyambutan tersebut di mulai dari pukul 6 : 30 sampai pukul 7:30.

Adapun dari aspek proses pembelajaran siswa, maka penerapan yang dilakukan adalah mengutamakan kurikulum merdeka, yaitu memberikan ruang kepada siswa untuk berekspresi dan mengelaborasi pemikirannya.

Kehadiran Wakasek kesiswaan dan guru BK dan beberapa guru lainnya juga bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat untuk pendidikan.

Foto: pemberian nasehat kepada sejumlah siswa.

Penetapan lainnya yaitu siswa diberikan arahan untuk sholat dzuhur berjamaah dan sholat duha, serta di barengi dengan kultum setelah sholat dzuhur berjamaah, adapun kegiatan pada hari jumat, “maka kita akan mengadakan senam nasehat dan bersih-bersih atau gotong royong”.ungkap Nurhidayah.

Foto : kegiatan saat sholat dzuhur berjamaah.

Hal lain yang di terapkan adalah pada hari senin ada lomba kebersihan kelas, hal tersebut dilakukan untuk menjadi pembelajaran kepada siswa bahwa betapa pentingnya kebersihan bagi kehidupan manusia.

Di lain sisi di sekolah tersebut juga ada penilaian evaluasi pembentukan akhlak, termasuk mengutamakan budaya lokal “tabe” saat lewat didepan guru, kemudian setelah ujian semester akan di terapkan literasi kitab suci, yaitu setiap sebelum belajar, 5 sampai 10 menit siswa di wajibkan membaca kitab suci masing-masing, sesuai agama yang di anut para siswa.

Kegiatan lainnya yaitu adanya penetapan ekstrakutikuler setiap hari jumat dan sabtu untuk pembelajaran tambahan, serta adanya komunitas belajar bagi para guru yg melakukan shering untuk mengembangkan skill bagi sesama guru.

Foto : kegiatan senam pagi yaitu kegiatan rutin siswa setiap hari jumat.

Menurutnya (Nurhidayah/red) bahwa hal tersebut tidak terlepas dari peran kepala sekolah yang memimpin di sekolahnya.

Terpisah, ditemui disela kegiatannya, kepala sekolah yang akrab disapa Putriyani Nur, mengungkapkan bahwa hal tersebut kita lakukan untuk menerapkan berbagai perwujudan nyata dari pendidikan dan merupakan tanggung jawab kita selaku pendidik, serta penerapan manajemen tersebut merupakan adanya kekompakan dari semua unsur terkait sehingga kita mampu melakukannya. Ucapnya .(SR)

 

banner 468x60

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *