Air Sungai Amassangan Meluap, Dua Bocah Di Kabarkan Hanyut Terseret Arus

Palopo-dinamisnews.id
Dua orang bocah yang sedang berenang di sungai Amasangan, Kota Palopo, dikabarkan hilang terbawa arus sungai, yang tiba-tiba meluap, Minggu Sore. (7/3/2021)

Dari data Informasi yang dihimpun Oleh Awak media ini, peristiwa itu terjadi saat kedua korban sedang berenang bersama empat rekannya. Dua diantaranya sempat menyelematkan diri.

Humas Basarnas Palopo, Usman Ali Ansar, mengatakan untuk proses pencarian, Basarnas Palopo menurunkan seluruh personilnya, dibantu relawan, BPBD, Damkar dan Masyarakat Sekitar Lokasi

“Pencarian juga dilakukan di muara sungai, semoga segera ditemukan,” Ucap Usman Ali Ansar.

Selanjutnya Tim SAR Gabungan terdiri dari Tim Rescue Unit Siaga SAR Palopo, BPBD Palopo, Babinsa, Damkar, Polres, SAR Harnest, Sar Pramuka Luwu, Sar Sawerigading, dan masyarakat membangi Kelompok dan menyisir sepanjang sungai Amassangan untuk melakukan pencarian di sepanjang sungai Amassangan, dan Akhirnya berhasil menemukan satu korban hanyut saat mandi di sungai Amassangan, Minggu (7/3/2021).

Nurfaizah, warga Cempaka, Kota Palopo ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah terseret arus Sungai Pajalesang.

“Sudah ditemukan di Sungai Jalan Belimbing, sekitar 200 meter dari Jembatan Putih. Korban langsung dibawa ke rumahnya,” Ucap Kamal Rusli.

Sultan Anggota Tim SAR Pramuka Luwu, yang pertama kali menemukan jasad korban menceritkan dirinya bersama dengan 4 orang lain dalam tim menyisir sungai dari lokasi awal hingga lokasi penemuan jasad korban.

“Titik dari penyusuran kami mulai dari jembatan lokasi korban di kabarkan hilang, sekitar 300 meter dari titik penemuan,” Terang Sultan

Awalnya Kata Sultan, dirinya hanya menduga jika yang ditemukannya di antara tumpukan kayu adalah jasad korban dikarenakan kondisi air yang sangat keruh jadi hanya mengandalkan tangan untuk merabah setiap material didalam air.

” kondisi air sangat keruh kami tidak bisa melihat dengan jelas, jadi kami cuma merabahrabah, setiap benda yang ada di dalam air, saat saya rabah kalau itu adalah jasad saya langsung Memanggil tim untuk di evakuasi,” lanjutnya lagi.

Tim SAR Gabungan yang menemukan jenasah korban pertama kali terdiri dari personil tim Basarnas Palopo (1 Orang), SAR Pramuka Peduli (1 Orang), SAR Sawerigading (3orang) dan SAR Harnest(1 orang).

Pencarian terhadap korban hanyut di sungai Amassangan Kecamatan Wara Kota Palopo masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga malam ini, Minggu (07/03/21).

Komandan Tim (Dantim) Basarnas Palopo, Usman Alwy Ansar mengatakan, saat ini tim SAR masih terus berupaya melakukan pencarian, namun mengalami beberapa kendala sehingga menyulitkan penemuan satu korban hanyut bernama Murni (8).

“Hingga saat ini Infanteri yang terdiri atas 6 hingga 7 orang melakukan penyisiran kiri dan kanan sungai Pajalesang hingga sungai Cakalang, namun kendalanya kondisi air saat ini sangat keruh dan arusnya deras sehingga menyulitkan pencarian,” Ucap Usman

Saat ini, jasad Nurfaiza disemayamkan di rumah kontrakan orang tuanya di RT 03 RW 01 Kompleks Cempaka pasca ditemukan tersangkut pada ranting kayu dan tumpukan sampah dengan jarak 2 kilometer dari titik awalnya terseret arus sungai.(Arzad)

banner 468x60

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *