Oknum ASN Pada Dinas Kesehatan Luwu Di Duga Berdayakan Pungli, Aparat Penegak Hukum Di Minta Turun Tangan.

Foto : kantor dinas kesehatan luwu

Luwu- dinamis news.id

Terkait adanya beberapa informasi tentang dugaan pungutan liar (pungli) pada dinas kesehatan kabupaten luwu, yang di duga di lakukan oleh oknum ASN.  

Pasalnya, oknum yang berinisial ILH kerap kali meminta sejumlah uang kepada kontraktor, baik itu pada saat ingin memulai pekerjaan, maupun pada saat selesainya pekerjaan yang di kerjakan oleh pihak kontraktor.

Menurut sumber informasi media ini bahwa , jika oknum ASN tersebut, meminta uang kontrak sebesar 3 juta rupiah, apabila pihak kontraktor mengerjakan anggaran 100 juta, namun itu di luar dari biaya penawaran pada setiap pekerjaan.

Di tambahkannya, (sumber/red) jika ASN yang berinisial ILH, menggunakan mobil avanza hitam, dirinya bermain sangat keras. Imbuhnya geram        

“ILH salah satu ASN di dinas kesehatan, menggunakan mobil avanza hitam, keras juga main, kalau anggaran 100 juta, maka yang di minta adalah 3 juta, sebagai dana pengambilan kontrak, itu di luar dari biaya penawaran” ungkap sumber dengan bahasa khas palopo-luwu.

kepada awak media ini, sumber lain yang enggan di sebutkan namanya , dalam chatingan melalui Via WhatsApp, mengungkapkan bahwa ASN yang berinisial ILH meminta uang sebesar 6 juta rupiah, setelah dirinya mencairkan dana 100% (seratus persen) dari pekerjaannya.

Lanjut, ILH juga nantinya akan mengkondisikan dana 6 juta tersebut kepada PPK, tim PHO dan kepala dinas. Ungkap sumber mengisahkan pernyataan ILH (oknum ASN dinas kesehatan).      

“masa’ 6 juta, na minta pak kadis, PPK, tim PHO, uang kontrak, ada uang kontraknya juga katanya, ku kasih mi, soalnya kak ILH (oknum ASN/red) tadi yang minta begitu, dia yang kondisikan pak kadis” ungkap sumber dalam chatingan via WhatsApp. 

Terpisah, ILH (ASN dinas kesehatan luwu) yang di konfirmasi lewat via telfon selulernya (rabu 14/10/2020) menyebutkan, bahwa dirinya sebagai staf pada dinas kesehatan luwu, serta dirinya (ILH/red) menyebutkan nama PPK pada dinas kesehatan atas nama pak Basuki, “itu bisa di buktikan bos, inikan kita selalu menggunakan praduga”, ungkapnya (sambil tertawa)  

“ luar biasa itu pak di’ semua yang kita pertanyakan, itu tidak benar, silahkan konfirmasi saya sama sumber ta” ungkap ILH menutup pembicaraan.

Terkait hal tersebut, Kembali awak media mencoba menemui PPK yang akrab di sapa basuki, di kantor dinas kesehatan luwu, (kamis 14/10/2020), namun tidak dapat di temui, dengan alasan ada kegiatan, mencoba di hubungi melalui via handponnya, namun tidak aktif, sebagai alternative konfirmasi awak media ini kepada PPK dinas kesehatan, adalah melalui via WhatsApp, namun tidak mendapat jawaban.

Kembali awak media ini melakukakan konfirmasi kepada kadis kesehatan di ruang kerjanya (selasa 20 oktober 2020), namun kadis kesehatan tidak di temui, dengan alasan dinas luar, di konfirmasi via WhatsApp, kadis kesehatan hanya mengatakan, jika dirinya berada di luar kota.

“maaf dinda, saya di menkes sekarang, sementara audiensi pihak menkes, nanti saya pulang baru kita cerita, minggu depan insya Allah ada di belopa” ungkap kadis dalam chatingan WhatsApp.

Berselang seminggu setelah di konfirmasi lewat via WhatsApp, tepatnya (senin 26/10/2020) saat di konfirmasi lewat via telfon selulernya, kadis kesehatan hanya mengungkapkan bahwa dirinya tidak ada kesempatan, sebab berbagai kesibukan, di Tanya tentang dugaan pungli tersebut, maka sang kadis hanya mengatakan bahwa, terkait hal tersebut saya tidak tahu. ungkap kadis. 

Kepada awak media ini, Burhanuddin sapaan akrab Bur, salah satu activist kabupaten luwu yang di konfirmasi melalui telfon selulernya (senin 26/10/2020) menuturkan, jika dirinya akan mengawal informasi tersebut, dan meminta aparat penegak hukum untuk melakukan langkah-langkah yang di pandang perlu. Tutupnya berharap. (*Anto*)

banner 468x60

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *