Bahas Konflik Agraria di Lutim, Pihak PTPN XIV Meninggalkan Forum Rapat

Luwu Timur-dinamisnews.id
WALHI Sulawesi Selatan menggelar rapat bersama Sawit Watch pada hari senin, membahas persoalan konflik agraria yang ada di kabupaten Luwu Timur. (19/4/2021).

Pihak WALHI Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Direktur Eksekutif, Muhammad Al Amin mengungkapkan tujuan dari diskusi ini untuk mengurai konflik yang terjadi antara PTPN XIV dengan masyarakat Luwu Timur.

Selain itu ia juga menyayangkan tindakan yang di ambil PTPN XIV atas tidak kooperatifnya terhadap warga yang terdampak masalah agraria tersebut.

“Kenapa PTPN XIV mengobrak-abrik lahan masyarakat dan tidak ada komunikasi dengan masyarakat secara sehat. Hal itu menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi diskusi ini diadakan. Bagaimana tanggungjawab PTPN terhadap konflik yang sedang terjadi,” terang Amin.

Selain itu Nahris yang merupakan Kepala Desa Lumbewe mengungkapkan jika tidak adanya kesepakatan yang lahir dengan warga dalam pertemuan dengan PTPN XIV beberapa waktu lalu, lantas muncul surat pengesongan lahan.

“Jadi masalahnya, kami tidak menemui kesepakatan di kantor camat, tapi malah sudah ada berita terkait pengosongan lahan. Lahan itu, jauh-jauh hari itu sudah merupakan wilayah nenek moyang kami. Lahan yang mau diserobot itu merupakan lahan yang menjadi penghidupan kami,” Ucapnya.

Sementara itu, pihak dari PTPN XIV Menjelqskan bahwa jika terdapat masalah dengan PTPN XIV sebaiknya langsung menggugat ke pengadilan. Pihak PTPN XIV mengklaim bahwa tanah yang digarapnya sesuai dengan Hak Guna Usaha (HGU).

Koordinator Wilayah Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Sulsel, Rizky dalam hal ini turut memberikan perhatian lebih terhadap peran pemerintah provinsi dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.

“Saya harapannya dari pemprov (Sulawesi Selatan) bisa membahas soal perpres reforma agraria. Negara harus memberikan tanah kepada rakyat. Ada tim kerja penyelesaian konflik agraria. Pemprov tidak hanya menyelesaikan masalah sertifikat tetapi juga soal ketimpangan,” Ucap Rizky.

Sebelum dialog berakhir, rombongan dari PTPN XIV meninggalkan forum yang sementara berlangsung. Hal tersebut disayangkan oleh para perwakilan warga yang hadir di forum tersebut.

Turut hadir dalam diskusi kali ini yakni, perwakilan dari PTPN XIV, perwakilan warga terdampak dari Luwu Timur, pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Kapolres Luwu Timur, pemerintah Sulsel, BPN Sulawesi Selatan, perwakilan mahasiswa Luwu Timur hingga NGO yang ada di Sulsel. (*)

banner 468x60

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *