Luwu-dinamisnews-online.com
Keberhasilan seorang pemimpin dan para pendidik (guru) dalam konteks pendidikan formal, apabila dapat mencerdaskan kehidupan bangsa atau dengan kata lain mampu membentuk peserta didiknya menjadi cerdas.
Sebab, peserta didik dalam hal pendidikan formal merupakan regenerasi bangsa, olehnya itu para guru dituntut untuk lebih fokus pada peningkatan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.
Peserta didik dalam sebuah sekolah yang mampu menoreh prestasi merupakan keberhasilan seorang pendidik.
Terkait hal tersebut, awak media ini menemukan informasi seputar prestasi yang didapatkan oleh Siswa-siswi SMK Negeri 2 Luwu.
Dalam prestasi yang sempat ditorehkan oleh Siswa-siswi tersebut adalah Juara 2 lomba ceramah Agama Putra se-wilayah Luwu Raya dan Toraja, serta Juara 3 lomba ceramah agama putri se-Luwu Raya dan Toraja di Universitas Muhammadiyah Palopo pada bulan Agustus 2024.
Siswa yang sempat mendapat juara 2 dalam lomba ceramah tersebut atas nama Ridwan Amir kelas XII TKJ 1, dan siswi yang sempat mendapat Juara 3 dalam Lomba Ceramah Agama Putri atas nama Rosi kelas XII TKJ 1.
Ketertarikan awak media ini untuk mengulas dan mempublikasikan prestasi yang di dapatkan oleh siswa-siswi tersebut karena sekolah SMK Negeri 2 Luwu merupakan sekolah kejuruan, bahkan diketahui sangat jarang mendapat mata pelajaran seputar materi ceramah dalam mata pelajaran yang di sajikan, mungkin lebih logisnya jika yang mendapat juara adalah dari Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah Negeri, atau Pesantren yang sederajad tingkat SMA.
Nur insani, sapaan akrab kepala sekolah SMK Negeri 2 Luwu saat ditanya tentang apa saja manuver atau pola pembelajaran yang dilakukan sehingga siswa-siswi tersebut mendapat juara.
Lebih jauh kepsek menuturkan, jika pola yang dilakukan oleh para guru kami disekolah adalah lebih kepada pendidikan karakter, yaitu dimana guru menjadi tauladan disekolah, dan selanjutnya pola kedisiplinan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh para guru, penguasaan materi ceramah yang diberikan oleh guru kepada peserta didik tentunya dengan adanya kontinuitas dalam proses belajar mengajar.
Dalam wawancara tersebut, kepsek mengungkapkan bahwa sangat mengapresiasi pola pembelajaran yang dilakukan oleh guru agama dan guru pembimbing, yang selalu memberikan bimbingan kepada siswa-siswi kami, dan mengapresiasi para siswa-siswi yang tekun dalam mengikuti bimbingan gurunya.
Dirinya (kepsek/red) sangat berharap agar para peserta didik untuk lebih meningkatkan prestasinya, agar sekolah yang di pimpinnya dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya. (TR)
