Luwu-dinamisnews-online.com
Adanya dana desa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat merupakan hal yang sangat di butuhkan masyarakat, serta kebijakan tersebut merupakan sebuah pemerataan pembangunan di tingkat desa.
Dalam hal pembangunan infrastruktur maka pemerintah Desa melalui usulan beberapa sthekholder mengusulkan sejumlah pembangunan sehingga terbentuk yang dinamakan dengan keadilan dalam mendapatkan infrastruktur melalui Musrembang desa.
Beberapa waktu lalu awak media ini mengunjungi kades tumale yang terletak di kecamatan ponrang kabupaten luwu, terkait kunjungan silaturahmi tersebut membuat awak media ini melakukan publikasi informasi seputar pembangunan yang ada di desa tumale dari tahun ke-tahun.
Markus, sapaan akrab kepala desa tumale yang di temui beberapa waktu lalu di kediamannya engingkapkan sejumlah pembangunan fisik di desanya.
“Dalam menerapkan pembangunan di desa kami, tentunya harus melalui beberapa tahap, termasuk adanya musyawarah pembangunan di tingkat desa dan mengundang beberapa sthekholder desa dalam mengusulkan pembangunan prioritas di desa kami, tentunya dalam musyawarah tersebut kami akan tentukan pembangunan yang prioritas stelah itu kami realisasikan dan kami juga akan melihat kekuatan anggaran dana desa kami” Ungkap kades tumale.
Dalam wawancara tersebut kades tumale mengungkapkan adanya realisasi dana desa dari tahun 2021 sampai tahun 2023 di desanya.
Adapun pembangunan tersebut adalah 1.) Pembangunan talud di dusun Matallo dan dusun marampa dengan volume 343 meter besaran anggaran Rp. 254.951.000 bersumber dari dana desa tahun 2021.
Pembangunan talud di dusun Marampa dengan volume 217 meter besaran aggaran Rp. 170.863.600 bersumber dari dana desa tahun 2022.
Pembangunan talud di dusun Mata’allo dengan volume 162 meter, besaran anggaran Rp. 130.808.960 bersumber dari dana desa tahun 2022.
Pembangunan talud di dusun Mata’allo dan dusun Marampa dengan volume 341 meter, besaran anggaran Rp. 264.150.000 bersumber dari dana desa tahun 2023.
Lebih jauh Markus mengungkapkan bahwa, dirinya memprioritaskan pembangunan talud dan jalan tani di desanya sebagai akses para petani menuju dalam mengangkut hasil panennya, hal tersebut merupakan hasil musrembang sebelumnya.
“Kalau masyarakat kita sudah sejahtera, maka kita akan merasakan kepuasan tersendiri dalam memimpin desa” Ungkap Markus.
Dalam memimpin desa dirinya bertekat untuk bagaimana mensejahterakan masyarakat, termasuk memegang teguh prinsip keadilan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tutupnya.
Ditemui terpisah, Alimuddin Ketua DPD LP HAM-RI. Mengungkapkan bahwa dirinya sangapresiasi kinerja kades tumale yang memprioritaskan pembangunan fisik di bidang akses petani, sebab di desa tersebut mayoritas bekerja sebagai petani di bidang persawahan, kadang sawah di desa tumale tersebut terbilang sangat banyak ketimbang desa tetangganya. Ucap Alimuddin.
“olehnya itu saat pembangunan didesa lebih mengutamakan infrastruktur untuk akses mempermudah para petani maka itulah keberhasilan seorang kepala desa”. Tutup Alimuddin.(SR)